Jumat, 17 Oktober 2014

Download Film Godzilla 2014 BluRay



Film Godzilla kembali mengangkat kisah monster raksasa populer asal Jepang dalam skala Hollywood.

Monster raksasa asal Jepang, Godzilla, telah menjadi ikon perfilman dunia sejak pertama kali muncul di tahun 1954. Di Jepang, monster ini membintangi 28 film sampai tahun 2004. Hollywood juga pernah "meminjam" monster amfibi ini untuk film Godzilla di tahun 1998, meski disambut kritik karena wujud sang King of Monsters yang "bukan Godzilla". Tahun 2014 ini, Hollywood mencoba "menebusnya" dengan film reboot Godzilla.

Ketika Godzilla tahun 1998 yang digarap sineas Roland Emmerich lebih merupakan interpretasi bebas, maka reboot Godzilla 2014 garapan sutradara Inggris, Gareth Edwards berusaha kembali kepada kisah Godzilla asli, namun dalam skala global. Bersama penulis skenario Max Borenstein, Edwards menampilkan momen-momen ketika Godzilla hadir pertama kali di tengah hiruk pikuk peradaban manusia.

Dalam film pertamanya yang digarap Ishirou Honda,Godzilla digambarkan sebagai mahkluk purba yang terbangun di masa modern akibat menyerap tenaga nuklir. Sifatnya itu membuatnya mustahil ditaklukkan, kecuali dengan menggunakan senjata jenis baru yang lebih dahsyat dari bom nuklir, yang juga memiliki risiko memusnahkan manusia.

Di satu sisi, film tersebut dianggap merepresentasikan keresahan bangsa Jepang dari dampak kehancuran akibat senjata nuklir. Efek bencana yang dibuat mirip dengan kota Hiroshima dan Nagasaki setelah dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat di penghujung Perang Dunia II, juga keberadaan senjata baru yang berdampak lebih dashsyat, seakan sebagai pengingat agar tragedi ini jangan sampai terjadi lagi.

Namun, di sisi lain film tersebut menjadi populer berkat nilai hiburannya, bahkan menghasilkan 27 sekuel, selain juga menginspirasi film-film serupa dengan jenis monster berbeda—yang sering disebut film kaiju, yang juga menginspirasi film Pacific Rim tahun lalu. Lambat laun, Godzilla pun tidak dipandang sebagai monster jahat, melainkan jadi protagonis yang melindungi bumi dari makhluk-makhluk lain.

Elemen-eleman dari Godzilla versi lawas itulah yang kemudian diambil dalam Godzilla 2014 ini. Diceritakan bahwa sejak lama, khususnya selama Perang Dingin, penguasa dunia menggunakan persenjataan nuklir untuk membasmi makhluk raksasa misterius yang kerap muncul di Samudera Pasifik. Percuma, karena makhluk-makhluk tersebut justru menyerap energi nuklir itu sebagai sumber hidupnya.

Di tahun 1999, PLTN di Janjira, Jepang, mengalami ledakan dan kebocoran radiasi. Meski dianggap sebagai akibat dari gempa bumi, seorang ahli nuklir AS, Joe Brody (Bryan Cranston) meyakini bahwa kejadian ini disebabkan hal lain.

15 tahun kemudian, Joe masih berusaha mengungkap apa yang terjadi, melibatkan juga putra tunggalnya yang bergabung di militer, Ford (Aaron Taylor-Johnson). Joe dan Ford pun akhirnya melihat sendiri, bahwa tragedi masa lalu itu merupakan perbuatan sesosok monster purba yang mematikan. Dan sialnya, monster tersebut tidak hanya ada satu.

Selain dari elemen-elemen ceritanya, desain Godzilla juga tampak merujuk kembali pada desain versi Toho Company, perusahaan film Jepang yang memproduksi film-film Godzilla. Pihak Legendary Pictures dan Warner Bros. memang jauh-jauh hari sudah menyatakan akan kembali pada desain Godzilla awal, tidak seperti Godzilla 1998 yang mengambil bentuk mirip iguana--yang mengundang kritik dari fans Godzilla.

"Kami memperlihatkan pada mereka (Toho Company) desain-desain final dan kami terus memperbaikinya, tetapi mereka yang menentukan tampilan yang paling final. Penting bagi saya bahwa ini terasa seperti Godzilla-nya Toho...Saya akan senang sekali jika film kami dianggap sebagai bagian dari grup Toho," ungkap Edwards.

Edwards menyatakan bahwa desain Godzilla versi baru ini mengambil gerakan hewan seperti beruang dan komodo, pun wajahnya adalah perpaduan anjing, beruang, dan burung elang. Ukurannya pun akan benar-benar besar dengan tinggi mencapai 110 meter, paling besar di antara perwujudan Godzilla yang pernah ada.

Meski mengambil banyak elemen dari Godzilla versi lawas, untuk urusan visual effects, Godzilla 2014 jelas mencari yang tercanggih. Jika Godzilla versi Jepang masih menggunakan efek spesial tradisional, yaitu menempatkan orang dalam kostum monster di tengah-tengah miniatur, maka Godzilla 2014 mengundang visual effects supervisor pemenang Oscar, Jim Rygiel (The Lord of the Rings) untuk memutakhirkan sang monster.

Untuk sang Godzilla saja, Rygiel mengerahkan ratusan animator CGI untuk mmbuat wujud yang meyakinkan di layar. Akan tetapi, sebagai penghormatan terhadap teknik pembuatan Godzilla yang asli, Rygiel juga menggunakan teknik motion-capture (komputer menangkap gerak manusia), yang kemudian diperhalus dengan animasi CGI.

Film Godzilla, yang turut dibintangi Ken Watanabe, Elizabeth Olsen, Sally Hawkins, dan Juliette Binoche, sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop sekarang juga. Tersedia dalam format 2D, 3D, dan IMAX 3D. 



Download Filmnya disini !!!

Subtittlenya di sini !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar